tes

  • Open Group
  • Komunitas Muslim Teknologi Informasi - STMIK Dipanegara Makassar

Rabu, 28 Desember 2011

Kejaiban KEPEPET


Sekitar sebulan yang lalu, iseng-iseng saya menghampiri tumpukan dari kumpulan buku-buku terlaris disebuah toko buku di Makassar, terlihat dengan jelas cover buku yang tergambar seorang laki-laki berdasi sedang berupaya lari setengah mati karena dibelakangnya terdapat seekor harimau yang sedang mengejarnya, latar cover banyak di bumbuhi warna hitam dan sedikit tambahan warna merah untuk memberikan kesan lebih dramatis pad buku itu.

Tertulis jelas judul buku "The Power Of Kepepet", buku yang desain covernya mirip cover DVD ini sangat menarik perhatian saya untuk dibaca, tidak berpikir panjang buku itupun saya baca sambil berdiri walaupun disaat yang sama saya mempunyai janji dengan manajer pemasaran ditoko buku tersebut, ah.. biarlah tidak mengapa mungkin membaca sedikit halaman buku ini akan mampu memberi nilai lebih bagi saya yang sedang menunggu janji ini.

Diawal-awal halaman buku ini atau belum setengah dari isi buku ini sudah bisa kita cap bahwa "The Power Of Kepepet" adalah buku bermutu dan layak dimilik, saya sangat terinspirasi dengan buku ini padahal saya belum membacanya sampai selesai.

Buku The Power Of Kepepet (TePoK) mencoba memberikan pencarahan kepada pembacanya bahwa ada banyak faktor yang dapat mendorong setiap orang untuk maju. Sebagaimana kita ketahui selama ini bahwa modal utama untuk menjadi lebih baik adalah keberadaan keinginan dalam diri kita untuk berubah, setelah keinginan telah tertancap kuat maka hal itu akan mampu mendorong diri kita melakukan berbagai hal untuk mencapai keinginan kita itu.

Nah inti perubahan itu sebenarnya berada pada perbuatan kita, niat yang kuat belum bisa menjadikan kita benar-benar berubah, akan tetapi niat tersebut adalah batu pertama untuk menuju perbuatan nyata.


Namun pertanyaan besar bagi kebanyakan orang adalah adakah formula jitu agar dapat menumbuhkan keinginan kita untuk berubah ? Bahkan tidak sampai disitu, kita pun akan terdorong untuk segera berbuat ? Jawabannya ADA, yaitu Kekuatan "KEPEPET". Anda mau bukti ? Silahkan baca sedikit kutipan dari buku The power Of Kepepet ini :


" Seandainya sekarang anda tidak memiliki uang tabungan, penghasilan pun kurang dari 1 juta sebulan. Apakah anda bisa mendapatkan uang 10 juta - jam 9 esok hari?" Saat saya menanyakan pertanyaan ini kepada peserta seminar, hampir semua menjawab, Tidak Bisa.

Kenapa?? Karena mereka mengukur kemampuannya berdasarkan kondisi normal mereka. Dengan penghasilan 1 juta perbulan, jika savingnya 200 ribu perbulan, maka butuh 50 bulan untuk mendapatkan 5 juta.

Bagaimana jika pertanyaan saya ubah? Seandainya, malam hari ini, orang yang paling Anda sayangi, mendadak sakit keras. Dokter mendiagnosa ada sebuah tumor ganas yang harus dioperasi esok pagi. Jika tidak, maka (maaf) nyawanya akan melayang. Sedangkan operasi hanya bisa dilaksanakan jika anda menyerahkan uang tunai sejumlah 5 juta rupiah sebelum jam 9 esok hari. Bagaimana? Apakah anda masih akan mengatakan tidak bisa? Mayoritas akan menjawab, "Harus bisa". Kenapa? Karena KEPEPET, jika tidak, nyawa orang yang kita cintai tersebut akan melayang.

Jadi sebenarnya jika dalam kondisi yang terdesak dan tidak diberikan pilihan untuk "tidak bisa", manusia akan mencari jalan untuk berfikir "Bagaimana Harus Bisa". Tetapi kenapa sukses, kaya, membahagiakan orang tua atau keluarga, seolah bukan suatu kebutuhan yang mendesak?

Sesungguhnya manusia telah diciptakan dengan potensi luar biasa, diluar apa yang kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut seringkali hanya akan keluar pada kondisi terdesak, seperti seorang nenek bisa melompat dari gedung setinggi 5 meter, saat kebakaran.

Coba amati biografi orang-orang sukses, banyak dari mereka yang 'kepepet' sebelumnya. Seperti per atau pegas, saat kita tekan, maka akan menimbulkan gaya yang lebih besar. Trus, apa yang harus kita lakukan? Cara Pertama untuk mengeluarkan 'potensi kepepet' kita, adalah dengan cara menvisualisasikan (membayangkan) seolah-olah kita dalam kondisi kepepet, maka kita akan mengfungsikan organ tubuh dan hormon-hormon kita, bekerja secara maksimal. Misalnya, bayangkan jika hari ini anda di PHK, apa yang akan anda lakukan?

Cara kedua, menciptakan kondisi kepepet secara Nyata. Misalnya dengan berhutang untuk modal usaha, secara otomatis akan membuat kita termotivasi untuk mengembalikan hutang. Atau, bisa juga kita terima orderan langsung, meskipun usaha belum mulai. Ada juga yang memberanikan diri membayar DP (uang muka) sewa ruko/ kios, setelah itu terpaksa berfikir bagaimana melunasinya. Jika anda masih single dan tidak punya tanggungan keluarga, mungkin anda mau langsung mencoba keluar kerja dan mulai usaha?! Semua itu pilihan anda lho, jangan salahkan saya untuk resikonya. Tergantung dari karakter masing-masing orang. Saya menempuh cara yang terakhir, cukup konyol, tapi berhasil. Kuncinya: Tetap jaga KREDIBILITAS Anda.

Cara mana yang akan anda pilih, yang penting MELANGKAH, jangan kebanyakan mikir atau sekedar membaca artikel saya ini. Karena kehidupan anda tidak akan berubah hanya dengan mendengar, tapi dengan ACTION. Seperti kata Rudy Hartono, apa yang membuatnya menjadi juara? Jawabnya: “Every Point is a Game Point.”



Itu sedikit kutipan dari buku TePok, masih banyak kandungan motivasi dahsyat di dalam buku tersebut, apabila anda mampu melahap buku tersebut hingga selesai, jangan salahkan saya apabila semangat enterpreneur anda langsung mencuat tinggi.

Sebagaimana kebanyakan buku motivasi yang ada di pasaran, sebagian besar memang mengarah kepada konsep "kaya" dan "untung", bahkan lebih sempit lagi kedua konsep tersebut khusus diimplementasikan untuk kehidupan dunia, padahal konsep The Power Of Kepepet sesungguhnya bisa luas cakupannya.

Betapa tidak Allah telah mengajarkan kita bahwa hidup didunia ini sangat terbatas waktunya, sedangkan perbekalan yang harus kita bawa harus berbanding lurus dengan umur yang Allah investasikan kepada kita. Umur yang terbatas, amalan yang harus terus dikejar dan perbaikan diri setiap saat adalah salah satu dari penerapan Kekuatan Kepepet tersebut. Kata kuncinya adalah Waktu sebagaimana Allah mengingatkan kita dalam surah Al-Ashr bahwa ada banyak manusia di dunia ini yang tergolong merugi karena mereka tidak mampu memanfaatkan waktu mereka untuk beribadah kepada Allah, padahal waktu yang diberikan sangat mepet dengan umur mereka. []

Penulis : Ihsan Laidi, S.Kom.
Diambil dari akun facebooknya tanggal 26 Desember 2010







0 comments:

Posting Komentar